Ekonomi Mikro, Tujuan dan kebijakan


Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari implikasi insentif dan keputusan, khususnya tentang bagaimana hal itu mempengaruhi pemanfaatan dan distribusi sumber daya.

Apa itu Ekonomi Mikro? ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari implikasi insentif dan keputusan, khususnya tentang bagaimana hal itu mempengaruhi pemanfaatan dan distribusi sumber daya. ekonomi mikro menunjukkan bagaimana dan mengapa barang yang berbeda memiliki nilai yang berbeda, bagaimana individu dan bisnis melakukan dan mendapatkan keuntungan dari produksi dan pertukaran yang efisien, dan bagaimana individu berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik satu sama lain. Secara umum, ekonomi mikro memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan detail dibandingkan dengan ekonomi makro.

Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

Tujuan ditetapkannya kebijakan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat di suatu negara. Kebijakan ekonomi dapat pula mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah.

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoretis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

Kegunaan Ekonomi Mikro Ekonomi mikro dapat diterapkan dalam arti positif atau normatif. ekonomi mikro positif menggambarkan perilaku ekonomi dan menjelaskan apa yang diharapkan jika kondisi tertentu berubah. Misalnya produsen menaikkan harga mobil, ekonomi mikro positif mengatakan konsumen akan cenderung membeli lebih sedikit dari sebelumnya. Penjelasan, kesimpulan, dan prediksi ekonomi mikro positif ini kemudian dapat juga diterapkan secara normatif untuk menentukan apa yang harus dilakukan oleh orang, bisnis, dan pemerintah untuk menghasilkan pola produksi, pertukaran, dan konsumsi yang paling berharga atau menguntungkan di antara para pelaku pasar. Perluasan implikasi ekonomi mikro dari apa yang seharusnya menjadi apa yang seharusnya atau apa yang seharusnya dilakukan orang juga memerlukan setidaknya penerapan implisit dari semacam teori atau prinsip etika atau moral, yang biasanya berarti suatu bentuk utilitarianisme.

Dalam praktiknya, ekonomi mikro memiliki tujuan utama dalam bidang ekonomi seperti berikut ini: Dapat melakukan analisis pada mekanisme yang menjadi pembentuk harga relatif pada produk, baik berupa barang maupun jasa dan aplikasinya dari sumber yang terbatas di antara banyaknya penggunaan alternative.

Sedangkan kalau tujuan pertama dari kebijakan ekonomi makro adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional secara otomatis. Sehingga kegiatan perekonomian pun akan meningkat dalam jangka panjang.

ekonomi secara umum mencakup pasar, tenaga kerja, aset kepemilikan negara, otonomi daerah, serta intervensi pemerintah dalam menentukan arah perekonomian suatu negara.

Secara umum, teori ekonomi terbagi dua macam, yaitu ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan. Sedangkan ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi mikro adalah suatu ilmu ekonomi yang menganalisis, melihat proses kegiatan-kegiatan ekonomi. Bahasan lain dari ekonomi mikro adalah mempelajari perilaku produsen dan konsumen beserta penentuan harga pasar, jasa, produk, dan kuantitas faktor input yang diperjualbelikan dalam pasar. Pengertian ekonomi mikro Dikutip dari Investopedia, ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari keputusan individu dan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya produksi, pertukaran, dan konsumsi.

Dikatakan, ekonomi mikro adalah studi tentang kecenderungan individu membuat pilihan dalam menanggapi perubahan insentif, harga, sumber daya, dan metode produksi. Mengutip dari buku Principle of Microeconomics (2008) karya N Gregory Mankiw, ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang peran individu pelaku ekonomi. Yaitu bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan serta berinteraksi di dalam pasar tertentu. Sementara dikutip dari Gramedia.com, ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kurva permintaan dan penawaran. Ekonomi mikro secara langsung dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam hal penawaran dan permintaan barang atau jasa. Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subyek ekonomi yang bersifat ekonomis rasional. Sehingga mengakibatkan pelaku ekonomi mempertimbangkan hal rasional dalam mengambil keputusan.

Dengan demikian, pengertian ekonomi mikro adalah memiliki tujuan utama bagi perusahaan, yakni menganalisis pasar dan bagaimana mekanisme dalam membentuk harga yang relatif pada produk atau jasa. Dalam teori ekonomi mikro juga mempelajari tentang kurva permintaan dan penawaran. Sehingga membantu memahami hubungan antara perubahan upah, pola pekerjaan yang tepat, dan memahami variabel biaya apa saja dalam suatu produksi barang dan jasa tertentu.

Tujuan ekonomi mikro Mempelajari ekonomi mikro adalah sangat penting dalam memprediksi hingga merancang strategi suatu perusahaan kedepannya. Ekonomi mikro akan mempermudah suatu perusahaan dalam memahami perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen.

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal. Karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun,teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Konsep Dasar Ekonomi Mikro Studi tentang ekonomi mikro melibatkan beberapa konsep utama, termasuk (tetapi tidak terbatas pada): Insentif dan perilaku: Bagaimana orang, sebagai individu atau dalam perusahaan, bereaksi terhadap situasi yang mereka hadapi. Teori utilitas: Konsumen akan memilih untuk membeli dan mengonsumsi kombinasi barang yang akan memaksimalkan kebahagiaan atau "utilitas" mereka, tergantung pada batasan berapa banyak pendapatan yang mereka miliki untuk dibelanjakan. Teori produksi: Ini adalah studi tentang produksi — atau proses mengubah input menjadi output. Produsen berusaha memilih kombinasi input dan metode penggabungannya yang akan meminimalkan biaya untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Teori harga: Teori utilitas dan produksi berinteraksi untuk menghasilkan teori penawaran dan permintaan, yang menentukan harga di pasar yang kompetitif. Dalam pasar persaingan sempurna, disimpulkan bahwa harga yang diminta konsumen sama dengan yang ditawarkan produsen. Itu menghasilkan keseimbangan ekonomi.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisis telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien di mana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, di mana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain,pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, terdapat empat kategori di mana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:

Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.

Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan semakin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.

Jika harga di bawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko kerugian menyeluruh.

Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi di mana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi di mana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah:

Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar di mana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.

Eksternalitas, di mana terjadi dalam kasus di mana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti di mana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.

Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).

Kasus di mana terdapat informasi asimetris atau ketidakpastian (informasi yang inefisien).[4] Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tetapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh di mana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan, " di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya pada tahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).

Kegagalan Pasar

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak di antaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisis ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

Sumber : Kompas, Wikipedia

Ekonomi Mikro: Pengertian, Ruang Lingkup, Teori dan Perbedaannya dengan Ekonomi Makro


Ekonomi Mikro: Pengertian, Ruang Lingkup, Teori dan Perbedaannya dengan Ekonomi Makro – Ekonomi mikro atau disebut juga sebagai mikro ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kurva permintaan dan penawaran yang kemudian turut membantu memahami pula hubungan antara perubahan upah, pola pekerjaan yang sesuai serta memahami variabel biaya pada saja dalam suatu produksi barang dan jasa.

A. Pengertian Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku produsen dan konsumen juga penentuan kuantitas faktor input, serta barang atau jasa apa saja yang kemudian akan diperjual-belikan dengan mengacu kepada harga pasar.

Beberapa aspek analisis dalam ekonomi mikro sendiri diantaranya Model-model pasar, Industri, Analisis manfaat, Teori permintaan, Analisis biaya dan penawaran, Elastisitas, Teori produksi hingga Teori harga. Selain itu ekonomi mikro juga berperan dalam membuat Kebijakan perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya seperti pengelolaan harga.

Adanya kebijakan dalam perusahaan juga dapat menjadikan perusahaan lebih strategis dan inovatif. Ekonomi mikro sangat berperan dalam memprediksi hingga merancang strategi suatu perusahaan kedepannya. Ekonomi mikro akan mempermudah suatu perusahaan dalam memahami Perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen.

Buku berjudul Teori Ekonomi Mikro Edisi 3 dari Muh Abdul Halim ini akan membantu Grameds memahami lebih dalam mengenai ekonomi mikro itu sendiri.  Jika Grameds tertarik, klik “beli buku” yang ada di bawah ini.

B. Pengertian Ekonomi Mikro Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa definisi ekonomi mikro menurut para ahli:

1. Mary A Marchant dan William M Snell

Ekonomi mikro merupakan kajian terkait individu, rumah tangga, dan perusahaan pengambil keputusan dalam proses ekonomi.

2. David A. Moss

Ekonomi mikro sebagai Langkah penganalisisan sebuah keputusan yang dibuat oleh individu atau kelompok mulai dari Faktor-faktornya hingga ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya.

3. Adam Smith

Melihat adanya berbagai pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku ekonomi.

4. N. G. Mankiw

Dalam bukunya ia menulis, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang peran individu-individu pelaku ekonomi, bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, serta bagaimana mereka berinteraksi di dalam pasar tertentu.

5. Sadono Sukirno

Dalam buku Ekonomi Mikro Teori Pengantar, Sadono Sukirno menyatakan bahwa pengertian ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan. Mikroekonomi sendiri berfungsi menganalisis bagaimana segala keputusan dan juga perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan juga permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukanharga, menentukan penawaran serta juga permintaanbarang dan jasa selanjutnya.

6. David Ricardo

Menurut David Ricardo pengertian ekonomi mikro ini ialah suatu kondisi yang mana para pelaku ekonomi sudah mempunyai informasi mengenai seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu ekonomi makro tersebut merupakan faktor penentu dari pasa ekonomi global.

7. Marshal dan Piqou

Menurut Marshal dan Piqou, pengertian ekonomi mikro ini ialah tingkat mobilitas yang tinggi didalam pasar sehingga membuat para pelaku ekonomi tersebut dapat langsung beradaptasi atau juga menyesuaikan perubahan-perubahan yang ada di pasar.

C. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro sendiri memiliki ruang lingkup yang luas seperti yang dibahas pada buku Ekonomi Mikro oleh Dr. H. Bachrudin Sjaroni, Se., MM Noveria S, SE., MM Edi Djunaedi, SE., MM.

Ruang lingkup ekonomi mikro sendiri mempelajari seputar hal-hal yang melingkupi perilaku konsumen dan pasar di sektor individu atau perusahaan. Konsumen dan produsen sendiri merupakan individu pada setiap rumah tangga, organisasi, masyarakat, dan perusahaan. Ketahui apa saja ruang lingkup pada ekonomi mikro, berikut ini beberapa diantaranya:

1. Interaksi di Pasar Barang

Pasar merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pasar juga menjadi tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk dapat melakukan transaksi jual-beli.

2. Perilaku Penjual dan Konsumen

Keduanya memiliki sifat yang rasional, dimana penjual menginginkan keuntungan maksimal, dan pembeli menginginkan kepuasan optimal dari segi Kualitas dan Harga produk. Dalam menganalisis perilaku antara penjual dan pembeli, ada 3 asumsi yang dapat diperhatikan yaitu Aktivitas ekonomi antara penjual dan pembeli terjadi secara terbuka dan rasional.

3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi

Dari sisi penjual memiliki produk yang memenuhi kebutuhan manusia juga membutuhkan faktor produksi dengan cara membelinya, sementara dai consumen membutuhkan uang dalam pemebuhan kebutuhannya.

4. Teori Nilai Guna

Mempelajari bagaimana suatu barang menghasilkan kegunaan atau kepuasan pada konsumen yang membeli atau mempergunakan barang produksi tersebut.

5. Teori struktur pasar

Menjelaskan penggolangan pasar berdasarkan pada jumlah perusahaan, karakteristik atau jenis produk serta kemudahan perusahaan atau produsen untuk masuk dan keluar dari suatu pasar.

Struktur pasar akan dinyatakan sebagai struktur pasar yang non-kompetitif ketika terdapat perusahaan yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah barang dan harga di pasar tersebut.

Sebaliknya, jika perusahaan memiliki kekuatan atau kemampuan untuk mempengaruhi jumlah barang yang beredar atau harga barang yang ada di pasar, maka struktur pasar tersebut dikatakan sebagai struktur pasar yang kompetitif.

6. Elastisitas Harga

Mempelajari bagaimana harga-harga suatu barang maupun jasa terbentuk di pasar. Harga ini dipengaruhi oleh seberapa banyaknya jumlah permintaan.

7. Industri

Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa dapat terbentuk. Ia juga Menganalisis barang produksi, produsen, konsumen, dan distribusi dalam hal kemungkinan rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi.

8. Pasar Input

Mempelajari bagaimana produsen dapat memperoleh bahan-bahan produksi dengan biaya seminimal mungkin namun menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai jual tinggi.

D. Teori Ekonomi Mikro

Kajian ekonomi mikro bertujuan menganalisis kegagalan suatu keputusan ekonomi, memunculkan analisis rasional serta memunculkan hasil analisis secara teoritis yang memungkinkan pasar persaingan sempurna.

Perilaku ini berguna dalam menganalisis pengaruhnya terhadap permintaan dan penawaran produk barang maupun jasa, penentuan harga, serta menentukan jumlah penawaran dan permintaan selanjutnya.

Teori Ekonomi Mikro – Analisis Matematis yang ditulis oleh Prof. Jogjyanto HM, Akt., MBA., Ph.D. ini dapat membantu Grameds memahami berbagai teori yang ada pada ekonomi mikro..

Analisis dari kajian ekonomi mikro memungkinkan munculnya penjelasan rasional atas suatu keputusan ekonomi, yang dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan dalam mengatasi suatu kegagalan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebelumnya. Analisis ekonomi mikro atau mikroekonomi terbagi lagi menjadi tiga, diantaranya:

1. Teori Harga

Analisis dilakukan terhadap Proses pembentukan harga, Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, Hubungan antara harga permintaan dan penawaran, Bentuk-bentuk pasar dan Konsep elastisitas permintaan dan penawaran.

Teori harga sendiri menjelaskan tentang harga keseimbangan antara penjual dan pembeli dimana keduanya melakukan proses tawar menawar hingga tercapai suatu kesepakatan pada tingkat harga tertentu.

2. Teori Produksi

Teori produksi juga digunakan sebagai dasar dalam menganalisis tingkat dan biaya yang dibutuhkan dari suatu proses produksi.

Analisis tersebut dilakukan kepada semua hal yang berhubungan dengan biaya produksi barang dan jasa. Kombinasi faktor ini sendiri kemduian harus dipilih oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

3. Teori Distribusi

Teori distribusi dilakukan dengan tujuan menganalisis upah tenaga kerja, keuntungan serta besarnya bunga yang harus dibayarkan kepada para pemilik modal. Teori distribusi sebagai aktifitas penyaluran produk dari produsen kepada konsumen akhir melalui beberapa saluran distribusi.

Teori ini sebagai bahan pertimbangan waktu pemesanan, ketahanan produk, dan jarak antara produsen dan konsumen. Distribusi sendiri bukan hanya tentang menyalurkan suatu produk dari produsen ke konsumen, tapi juga promosi dan pengemasan produk.

4. Teori Konsumsi

Teori konsumsi adalah teori yang mengacu kepada perilaku beragam konsumen dalam konteks memenuhi kebutuhannya. Kurva permintaan pasar sebagai turunan dari kurva permintaan individual consumer demand. Penurunan kurva ini sendiri didapat melalui pendekatan teori konsumsi.

Subjek bahasan yang dapat dipelajari dalam teori konsumsi ini secara umum adalah Konsep Utility (Kegunaan), Hubungan Kegunaan Barang dan Jumlah Barang, Prilaku Konsumen (Consumer Behavior), Syarat Tercapai Kepuasan atau Kegunaan Maksimum, Marginal Utility dan Kurva Indiferen

E. Contoh Kebijakan Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro dapat dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan perusahaan terkait harga dan upah dalam pengelolaan sumber daya. Ekonomi mikro juga mempermudah perusahaan dalam mempelajari interaksi pasar dan membentuk kebijakan perusahaan yang inovatif dan strategis berdasarkan kebijakan pemerintah.

Ekonomi mikro juga berguna dalam Menyusun Prediksi, dengan adanya ekonomi mikro, perusahaan kemudian dapat menyusun strategi atau prediksi kedepannya.

Ekonomi mikro dapat membantu perusahaan memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di pasar, contoh trend produk, dengan ekonomi mikro juga akan membantu memahami Perilaku Konsumen dan kebutuhan konsumen.

Dengan ekonomi mikro juga akan membantu mengetahui Perputaran Produk. Berikut ini beberapa contoh nyata kebijakan ekonomi mikro:

1. Kebijakan Harga Terendah

Kebijakan harga terendah diterapkan ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, sehingga menyebabkan penumpukan produk dan tidak semua masyarakat akan membeli produk tersebut, hingga kemudian produk dijual dengan harga yang semurah-murahnya. Disini pemerintah berperan dalam menetapkan batas minimal harga produk sehingga produsen terlindungi. Contoh konkretnya pada:

Analisis Permintaan Dan Penawaran Cabai Merah Di Provinsi Sumatera Utara

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan dan Harga Produk pada Supermarket dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA)

Analisis Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Robusta Di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo’a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Analisis Pemasaran Jamur Merang Lembaga Mandiri Mengakar Masyarakat (Lm3) Agrina Di Tanjong Paya Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Sebagai Dasar Perhitungan Harga Jual (Studi Kasus Pada Kertina’s Home Industry)

Analisis Struktur Pasar Industri Karet Dan Barang Karet Periode Tahun 2009

2. Kebijakan Harga Tinggi

Kebijakan harga tertinggi ditetapkan ketika kondisi pasar mengalami ketidakpastian harga, yaitu melonjaknya harga menjadi sangat tinggi. Kebijakan ini kemudian dapat terjadi karena jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah permintaan meninggi.

Pada keadaan ini maka stok barang sangat kurang, sehingga para konsumen ingin membeli produk tersebut untuk kemudian diperjualbelikan kembali dengan harga yang tinggi. Contohnya pada harga BBM yang semakin meningkat, namun stok BBM menjadi langka dan sulit untuk didapatkan, pemerintah berperan untuk menetapkan harga maksimum karena permintaan konsumen melonjak.

Bagaimana Ekonomi Mikro dan Makro Mempengaruhi Jalannya Bisnis

1. Hukum Penawaran dan Permintaan

Suatu Bisnis memperoleh keuntungan dengan berupaya memahami pola perilaku konsumennya. Ia mengamati interaksi antara produsen dan pembeli (konsumen). Hal-hal yang memperngaruhi perminataan sendiri diantaranya Harga Barang, Pendapatan Konsumen, Tingkat Kebutuhan serta minat konsumen.

2. Start-up

Startup sebagai perusahaan baru yang berada dalam tahap penelitian serta pengembangan untuk menemukan segmebtasi pasar yang tepat. Saat memulai bisnis riset industi adalah hal yang sangat penting dilakukan, Analisa minat pasar bertujuan menyediakan dan mengembangkan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan target market yang dituju.

Bagi Grameds yang ingin mempelajari bagaimana cara mengelola usaha serta ekonomi sebuh bisnis, buku berjudul Sukses Mengelola Keuangan Usaha Mikro Kecil Menengah oleh Aries Haru Prasetyo akan dapat membantu.

3. Siklus Ekonomi

Tingkat permintaan yang tinggi akan memicu kenaikan harga, yang kemudian akan berpengaruh terhadap lebih sedikitnya jumlah anggaran yang dikeluarkan. Kemudian saat jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan, hal ini akan turut berperan dalam kemamuran masyarakatnya.

Siklus ekonomi sendiri merupakan gelombang naik-turunnya suatu aktivitas ekonomi yang terdiri atas, empat elemen: Gerakan Naik atau biasa dikenal dengan upturn atau expansion, Titik puncak atau kulminasi, Gerakan menurun atau biasa dikenal dengan downturn atau recession, serta Titik terendah atau nadir.

4. Biaya Barang dan Jasa

Dalam teori ekonomi mikro, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensinya terhadap produksi berdasarkan kepada tingkat pendapatan tertinggi, dengan memperhitungkan berbagai biaya tambahan namun hanya minimal saja.

Misalnya saat produksi ditingkatkan maka kebutuhan akan tenaga kerja akan meningkat pula, hal ini kemudian akan meningkatkan biaya upah serta potensi perubahan harga jual. Dalam ekonomi mikro, biaya tenaga kerja biasanya menjadi biaya tertinggi dari suatu bisnis.

Pada buku Analisis Ekonomi Mikro tentang Hukum Pidana Indonesia oleh Prof. Dr. Romli Atmasasmita, S.H., LL.M. ini dibahas mengenai bagaimana ekonomi mikro digunakan untuk menganalisis hukum pidana Indonesia, yang dimana bukan hanya mempengaruhi terdakwa, tetapi juga perusahaan, aset, dan karyawan yang di PHK dan masih banyak lagi.

5. Keputusan Penetapan Harga

Dalam ekonomi mikro terdapat ‘harga keseimbangan’ atau harga yang terbentuk pada titik pertemuan antara kurva penawaran dan permintaan. Harga produk dan layanan ini kemudian akan berdampak terhadap banyak atau sedikitnya jumlah konsumen.

Misalnya, saat menetapkan harga di atas rata-rata bukan berarti keuntungan yang lebih besar, karena lebih sedikit orang yang akan membeli produk karenanya harga produk harus sesuai dengan anggaran konsumen sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan.

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Perbedaan anatra ekonomi mikro dan makro dapat dilihat melalui pengertian, variabel, dan ruang lingkupnya. Ekonomi mikro sebagai cabang ilmu ekonomi mempelajari beragam variabel ekonomi dalam lingkup kecil, seperti perusahaan dan rumah tangga ia mempelajari mulai dari variabel ekonomi yang lebih kecil (konsumsi, investasi, dan tabungan).

Ruang lingkup yang dikaji oleh ekonomi mikro adalah konsumen dan produsennya. Sementara pada Ekonomi makro kita akan mempelajari beragam variabel ekonomi secara keseluruhan. Variabel ini akan berdampak luas terhadap kesempatan kerja, laju inflasi, pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, hingga neraca pembayaran internasional.

Landasan teori ekonomi makro adalah teori Keynes. Ruang lingkup teori ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Selain pengertian, variabel, dan ruang lingkup, hal yang dapat menjabarkan perbedaan ekonomi mikro dan makro, yaitu unit dan tujuan analisis dari masing-masing jenis ekonomi tersebut.

Unit analisis dari ekonomi mikro, yaitu pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual (contoh: permintaan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi dari perusahaan), sedangkan unit analisis dari ekonomi makro, yaitu pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan (contoh: pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi).

Kemudian tujuan analisis dari ekonomi mikro adalah lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat, sedangkan tujuan analisis dari ekonomi makro adalah lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Artikel ini didapat di Gramedia.com

Pengertian Ekonomi Mikro dan Tujuannya


Pernahkah kamu mendengar istilah ekonomi mikro? Istilah ini sering dipakai ketika produsen dan konsumen melakukan kegiatan ekonomi. Lalu, bagaimana ekonomi mikro memengaruhi perekonomian di Indonesia? Yuk, simak penjelasan tentang apa itu ekonomi mikro beserta contohnya di Indonesia.

Pengertian Ekonomi Mikro Secara Umum

Secara umum, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi dari produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas, kualitas, dan harga barang atau jasa di pasar. Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi individu atau perseorangan dan perusahaan.

Keputusan penawaran dan permintaan suatu barang atau jasa dapat diambil dengan cara menganalisis kegiatan dan memproses ekonomi mikro.

Ilmu ekonomi mikro disebut juga teori harga (price theory). Hal ini karena setiap barang ekonomi baik input maupun output pasti akan memiliki harga. Bila barang atau jasa tersebut tidak memiliki harga (price) maka teori ekonomi pun pasti tidak ada. Barang input dan output setiap perusahaan tidaklah sama, tergantung pada pemakainya.

Di dalam ekonomi mikro terdapat beberapa aspek analisis, di antaranya:

Analisis biaya dan manfaat

Teori permintaan dan penawaran

Elastisitas

Model-model pasar

Industri

Teori produksi

Teori harga

Peran ekonomi mikro di dalam suatu bisnis untuk membantu menjelaskan secara teoritis bagaimana kondisi di dalam persaingan sempurna dan menganalisis kegagalan pasar.

Pengertian Mikro Ekonomi dari Beberapa Ahli

Setelah mengetahui pengertian ekonomi mikro secara umum, ada beberapa ahli yang memaparkan pendapatnya masing-masing terkait pengertian ekonomi mikro. Berikut ini pengertian ekonomi mikro dari para ahli.

William M Snell dan Mary A Marchant

Pengertian ekonomi mikro menurut William M Snell dan Mary A Marchant adalah penjelasan mengenai suatu proses ekonomi terkait pada pengamatan individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan.

Ekonomi mikro dapat menganalisis perilaku kegiatan ekonomi menjadi sebuah keputusan yang nantinya memengaruhi penawaran dan permintaan barang atau jasa tertentu. Faktor permintaan dan penawaran barang atau jasa ini yang menjadi penentu harga, kuantitas, dan kualitas barang atau jasa yang dijual.

Ekonomi mikro juga mempunyai tujuan untuk menganalisis mekanisme pasar dalam menentukan keterbatasan sumber daya dan relativitas harga.

David A. Moss

Menurut David A. Moss pengertian ekonomi mikro adalah suatu langkah untuk menganalisa keputusan yang dibuat oleh seseorang atau kelompok, dilihat dari faktor penyebabnya hingga pertimbangan biaya dan manfaatnya.

Adam Smith

Pengertian ekonomi mikro menurut Adam Smith adalah poin ekonomi yang memiliki sifat ekonomis rasional, sehingga membuat pelaku ekonomi akan mempertimbangkan hal-hal rasional dalam pengambilan suatu keputusan.

N.G. Mankiw

N.G. Mankiw mengatakan bahwa, ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas peran individu sebagai pelaku kegiatan ekonomi, cara individu dan perusahaan dalam membuat suatu keputusan, dan cara mereka berinteraksi di dalam pasar tertentu.

Sadono Sukirno

Sementara itu, menurut Sadono Sukirno dalam buku Ekonomi Mikro Teori Pengantar bahwa pengertian ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku antara perusahaan dan konsumen serta penentuan harga pasar.

Ekonomi mikro juga mempunyai fungsi sebagai alat untuk menganalisis keputusan dan perilaku kegiatan ekonomi yang akan memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang atau jasa. Analisis inilah yang nantinya akan menentukan harga, penawaran, serta permintaan barang atau jasa di pasar.

David Ricardo

Ekonomi mikro menurut David Ricardo adalah suatu kondisi para pelaku kegiatan ekonomi yang sudah mempunyai informasi mengenai latar belakang sebuah market. Oleh karena itu, ekonomi mikro menjadi faktor penentu harga dari pasar ekonomi global.

Marshal dan Piqou

Pengertian ekonomi mikro yang terakhir dari Marshal dan Piqou. Menurutnya pengertian ekonomi mikro adalah tingkat pergerakan yang tinggi di dalam market, sehingga ekonomi mikro membuat para pelaku kegiatan ekonomi dapat beradaptasi langsung terhadap perubahan yang terjadi di pasar.


Tujuan Ekonomi Mikro

Adapun beberapa tujuan ekonomi mikro, di antaranya:


Mengkaji mekanisme pasar dari beberapa faktor yang ada. Hasil mekanisme ini nantinya akan dapat  memengaruhi harga relatif barang atau jasa.

Menganalisis setiap kegagalan suatu pasar  dan mampu memproduksi hasil yang realistis.

Menjelaskan keadaan teoretis yang diperlukan pasar terhadap persaingan pasar sempurna.

Contoh Ekonomi Mikro dalam Kehidupan di Masyarakat Indonesia

Perilaku produsen dan konsumen yang melakukan kegiatan ekonomi dapat dilihat dari proses ekonomi mikro. Berikut ini contoh ekonomi mikro dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.

1. Permintaan

Permintaan merupakan contoh ekonomi mikro yang pertama. Arti dari permintaan yaitu jumlah barang atau jasa yang mampu dibeli dan diminta konsumen dalam tingkat harga dan dalam waktu tertentu.

Ketika terjadi suatu permintaan, apalagi harga barang atau jasa semakin tinggi, maka jumlah permintaan barang atau jasa pun menurun, begitu juga sebaliknya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa konsumen merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang melakukan permintaan terhadap barang ataupun jasa.

2. Penawaran

Penawaran mempunyai arti jumlah barang atau jasa yang tersedia yang nantikan akan ditawarkan atau dijual kepada pihak produsen atau penjual dengan berbagai tingkatkan harga dan dalam waktu tertentu. Bila harga mengalami kenaikan, maka penawaran pun juga akan meningkat. 

Di dalam penawaran, produsen adalah pelaku yang melakukan suatu penawaran.

Teori penawaran adalah semakin tinggi harga, maka semakin naik jumlah barang atau jasa yang ditawarkan, begitu juga sebaliknya.

3. Perilaku konsumen dan produsen

Arti dari perilaku konsumen dan produsen adalah segala kegiatan dan proses individu dalam memilih, mencari, membeli, mengevaluasi, dan menggunakan barang atau jasa dalam pemenuhan kebutuhannya.

4. Harga

Harga ini berhubungan dengan suatu nilai barang dan diwujudkan dalam bentuk uang. Harga merupakan salah satu bagian dalam marketing produk yang menghasilkan keuntungan.

Fungsi dari harga adalah sebagai alat ukur nilai suatu barang atau jasa. Apabila terjadi perubahan harga, faktor yang memengaruhinya adalah kondisi perekonomian, kurva permintaan, dan biaya.

5. Biaya

Biaya adalah pengeluaran dari perusahaan atau individu supaya dapat memperoleh manfaat yang lebih banyak dari berbagai kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Biaya juga dapat memengaruhi perubahan harga barang atau jasa, misalnya biaya bahan baku yang tinggi mengakibatkan harga barang atau jasa tersebut menjadi naik.

Biaya di dalam ekonomi sering disebut sebagai cost. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan memiliki tujuan untuk menghasilkan output produksi yang targetnya dapat dicapai.

6. Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta melakukan transaksi jual beli. Pengertian pasar tidak harus berkaitan dengan bentuk fisik karena pasar atau market tidak memiliki letak geografis dan dapat dilakukan secara daring atau online.

Kesimpulan

Dari pengertian ekonomi mikro di atas dapat disimpulkan bahwa, perusahaan akan menganalisis market dan mengatur tentang pembentukan harga produk atau jasa yang dikonsumsi tiap individu. Pembentukan ekonomi di suatu negara terdiri dari dua unsur yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Artikel ini telah dimuat di : Majoo.id